Selasa, 12 Maret 2013

Liputan



KEPALA LAN RI PADA DIKLAT KEPAMONGPRAJAAN
BAGI PEJABAT ESELON III DAN IV LINGKUP PEMERINTAH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

DIKJARTIH NTT, Pada hari terakhir penyelenggaraan Diklat Kepamongprajaan Bagi Pejabat Eselon III dan IV Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Sabtu lalu (9/3), Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Provinsi NTT sebagai penyelenggara Diklat memperoleh kehormatan atas kehadiran Kepala Lembangan Administrasi Negara RI Bapak Prof. Dr. Agus Dwiyanto sebagai nara sumber dengan judul materi Kreativitas dan Kompetensi untuk Pengembangan Inovasi Pelayanan Publik.

Disamping peserta Diklat, hadir pula Pejabat Struktural dan Widyaiswara lingkup BP4D Provinsi NTT. Bertempat di Kampus BP4D Provinsi NTT, dalam materinya Ia mengatakan inovasi pelayanan publik merupakan suatu proses yang menghasilkan gagasan baru, proses dimaksud menciptakan perubahan untuk memperoleh nilai tambah bagi organisasi yang menghasilkan layanan baru atau lebih baik kualitasnya dari pada sebelumnya.

Pada kenyataannya untuk menciptakan inovasi pelayanan publik tidaklah mudah karena pada organisasi pemerintah umumnya masih ada perilaku menghindari risiko dan lebih memilih melakukan kerja rutin. Banyak pemimpin tidak berani mengambil keputusan dan risiko karena tidak diberikannya kesempatan melakukan diskresi. 

Agar Organisasi Pemerintah menjadi lebih baik, maka inovasi menjadi suatu keharusan, cepat atau lambat. Kita yakin selalu ada ruang untuk melakukan inovasi, kalau tiak mau berubah jangan sampai pihak dari luar pemerintah yang memaksa melakukan perubahan.

Materi dikahiri dengan ucapan terima kasih dari Kepala BP4D Provinsi NTT Bapak Drs. Welhelmus Lenggu, MM kepada Prof. Dr. Agus Dwiyanto sebagai Kepala LAN RI yang telah berkenan untuk membawakan materi pada Diklat Kepamongprajaan bagi Pejabat Eselon III dan IV Lingkup Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2013.

(Peliput: Ondy Siagian)

1 komentar:

  1. Key note: kalau kita tidak segera berubah menyesuaikan kondisi kekinian maka jangan salahkan bila perubahan akan dilakukan orang lain yang berkompeten melakukan perubahan

    BalasHapus