Rabu, 09 April 2014



Proficiat Untuk YURI: Menuju Kabupaten Kupang yang Berlimpah Susu dan Madu

Oleh : Alexander B. Koroh
Widyaiswara Diklat Prov. NTT


Pada tahun 1960an akhir DR. Ayub Titu Eki adalah seorang remaja tanggung tamatan SD  dengan rekan sebayanya, seperti Drs. John Nenobahan mantan Kadis Sosial Kota Kupang adalah anak-anak sederhana yang membantu orang tuanya berkebun dan menggembalakan sapi di Desa Taemaman. Ayah penulis, alm. Matheos Koroh, BA, alm. Martinus Manu, Nimrot Mail, sebagai guru SD di desa itu, dengan beberapa guru lainnya berinisiatif mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengingat jumlah murid tamatan SD yang tidak melanjutkan ke SMP cukup banyak pada desa yang terpencil ini. Setelah mendapatkan ijin dari Dinas Kabupaten Kupang SMP Swasta Taemaman pun terbentuk, ayah penulis dan para guru lainnya kemudian mengajak Ayub Titu Eki dan anak seusianya untuk melanjutkan dan menyelesaikan studinya di SMP tadi. Bila sekilas memandang pada latar belakang Ayub Titu Eki di tahun 1960an tadi tampak jelas betapa ia diberkati secara luar biasa sehingga kemudian berhasil menyelesaikan studinya pada level doktoral dan kini bersama wakilnya Korinus Masneno dianugrahi Sang Khalik untuk memimpin Kabupaten Kupang hingga 2019 nanti. Tentunya anda dan saya sepakat bahwa berkat yang diterimanya tidak boleh berhenti hanya pada dirinya saja tetapi akan disebarluaskan secara konstruktif melalui program dan kegiatan yang dapat mensejahterakan individu dan masyarakak Kabupaten Kupang. Singkatnya agar mudah diukur dan tampak secara kasat mata, pemerintahannya harus dapat menjadikan kabupaten ini menjadi ‘kabupaten yang berlimpah susu dan madu.


Tak ada yang tak mungkin
Penulis ingin membawa para pembaca sedikit terbang tinggi dan jauh. Di negara-negara maju, sebut saja Swiss, Belgia, Australia, Canada, dan Salendia Baru, adalah negara-negara yang berlimpah susu dan madu. Di negara-negara dimaksudsusu segar ada di mana-mana, setiap warganya dapat meminum susu segar kapan saja dan di mana saja. Demikian pula halnya dengan madu, madu ada di mana-mana dengan kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau. Dari perspektif asupan gizi, kedua jenis makanan mengandung berbagai nilai gizi yang sangat dibutuhkan tubuh manusia, lebih khusus bagi tumbuhkembang anak (balita) yang optimal. Sebaliknya, jika balita kekurangan asupan gizi seperti kalsium, dan protein, yang terdapat pada susu maka dapat menyebabkan stunting(kerdil) dan perkembangan sel-sel otak yang tidak maksimal. Akibatnya generasi kita akan kalah bersaing dengan generasi lainnya yang memperoleh asupan gizi yang memadai. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ketika suatu negara atau daerah telah menjadi ‘negeri yang berlimpah susu dan madu’ maka warganya telah memiliki potensi untuk menjadi sehat, cerdas, dan kuat untuk tidak saja menjalani hidup dengan baik tetapi juga untuk berkompetisi secara sehat dengan sesamanya dari ‘negeri’ lain.
Setelah kita terbang tinggi marilah kita landing dan melihat apa sesungguhnyatelah dan sedang terjadi pada individu dan masyarakat di Kabupaten Kupang, terkait dengan konsep ‘negeri yang berlimpah susu dan madu’. Kabupaten ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi kabupaten yang berlimpah susu dan madu. Karena sejatinya, di Kabupaten Kupang pada era 1980an ke bawah khusus pada wilayahnya di Pulau Timor dan Pulau Semau, sapi dan lebah hutan berkembang dengan mengesankan. Saat itu, susu sapi segar dan madu boleh dikatakan relatif ada di mana-mana. Para ibu di desa dan di kota biasanya memasak susu pada periuk aluminium untuk diberikan pada anak-anak tidak saja sebagai minuman tetapi juga sebagai kuah yang dicampur dengan bubur atau nasi dan atau menyediakan madu untuk disantap dengan ibu/pisang rebuspada waktu sarapan.Di kala itu, juga mentradisi apabila ada keluarga dari kampung/desa mengunjungi keluarga di Kupang, oleh-olehnya adalah susu goreng, madu, dan daging se,i. Oleh-oleh dimaksud hampir tidak ditemukan lagi saat ini. Oleh karenanya tidaklah mengherankan bahwa generasi orang Timor era 1980an ke bawah memiliki postur tubuh dan lingkar kepala yang lebih besar ketimbang generasi sesudahnya ketika produksi dan konsumsi susu segar dan madu hutan mulai menurun drastis. Hal ini terjadi sebagai konsekwensi dari semakin kecilnya lokasi penggembalaan sapi dan ditebangnya vegitasi tempat produksi madu hutan.
Merosotnya produksi daging, susu, dan madu hutan di atas sangat disayangkan. Harusnya tidak boleh terjadi, karena kapasitas pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kabupaten Kupang sesungguhnya semakin kuat. Contohnya, jumlah anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) meningkat dari tahun ke tahun. Bersamaan dengan itu, jumlah sarjana peternakan juga meningkat secara signifikan. Artinya, kemampuan yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Kupang baik dari aspek finansial dan sumber daya manusia adalah memadai untuk dapat tidak saja dalam mendiaknosa dan menginterpretasi berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, tetapi juga pemerintah daerah ini  mesti memiliki kemampuan untuk mengintervensi kelemahan dan keterbatasan yang ada dengan program dan kegiatan  yang tepat. Dengan demikian maka menurunnya areal penggembalaan harusnya dapat diintervensi dengan program dan kegiatan peternakan sapi intensif yang tidak membutuhkan lahan penggembalaan yang luas. Program dan kegiatan peternakan dimaksud tentunya membutuhkan keahlian khusus dan sentuhan teknologi yang tepat. Jika intervensi program dan kegiatan peternakan sapi secara intensif dikembangkan dengan baik dan berkelanjutan maka tidak mustahil kabupaten Kupang akan menjadi kabupaten yang berlimpah susu dan madu.

Beberapa Indikasi Positif
Hemat penulis ada beberapa indikasi positif yang menunjukkan kabupaten Kupang dapat menjadi suatu kabupaten yang berlimpah susu dan madu. Pertama, Ayub Titu Eki adalah figur yang sederhana, berintegritas, dan mempunyai pendirian yang jelas. Keputusannya untuk maju secara independen tanpa bergantung pada PDIP yang mengusungnya waktu lalu menunjukkan  betapa ia memiliki integritas, rasa percaya diri, keinginan untuk berubah dan kemandirian. Hal-hal dimaksud adalah beberapa sifat mulia yang dimiliki oleh seorang pemimpin perubahan. Kedua, dilakukannya lelang jabatan dalam pengembangan karir aparaturnya. Dengan demikian, penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat dan waktu yang tepat dapat terwujud. Artinya bahwa kabupaten ini, akan memiliki para pejabat yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan berdedikasi tinggi dalam bidang tugas masing-masing. Ketiga karena ia dan wakilnya ada di hati rakyat maka implementasi program dan kegiatannya akan berjalan dengan baik karena masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya akan berpartisipasi aktif sehingga pencapaian indikator kinerja program dan kegiatan dapat terjadi. Oleh karena itu, penulis meyakini bahwa 5 tahun kedepan adalah momen krusial dalam mewujudkan kabupaten Kupang yang berlimpah susu dan madu. Hemat penulis, YURI memiliki kompetensi untuk mewujudkannya, dan mereka berkeinginan untuk dikenang oleh generasi-generasi berikutnya karena prestasi dan nama baik. Profisiat untuk YURI, Tuhan memberkati anda dan seluruh warga kabupaten Kupang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar