Proficiat Untuk YURI: Menuju Kabupaten Kupang yang Berlimpah Susu dan Madu
Oleh : Alexander B. Koroh
Widyaiswara Diklat Prov. NTT
Pada tahun
1960an akhir DR. Ayub Titu Eki adalah seorang remaja tanggung tamatan SD dengan rekan sebayanya, seperti Drs. John
Nenobahan mantan Kadis Sosial Kota Kupang adalah anak-anak sederhana yang
membantu orang tuanya berkebun dan menggembalakan sapi di Desa Taemaman. Ayah
penulis, alm. Matheos Koroh, BA, alm. Martinus Manu, Nimrot Mail, sebagai guru
SD di desa itu, dengan beberapa guru lainnya berinisiatif mendirikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) mengingat jumlah murid tamatan SD yang tidak melanjutkan
ke SMP cukup banyak pada desa yang terpencil ini. Setelah mendapatkan ijin dari
Dinas Kabupaten Kupang SMP Swasta Taemaman pun terbentuk, ayah penulis dan para
guru lainnya kemudian mengajak Ayub Titu Eki dan anak seusianya untuk
melanjutkan dan menyelesaikan studinya di SMP tadi. Bila sekilas memandang pada
latar belakang Ayub Titu Eki di tahun 1960an tadi tampak jelas betapa ia
diberkati secara luar biasa sehingga kemudian berhasil menyelesaikan studinya
pada level doktoral dan kini bersama wakilnya Korinus Masneno dianugrahi Sang
Khalik untuk memimpin Kabupaten Kupang hingga 2019 nanti. Tentunya anda dan
saya sepakat bahwa berkat yang diterimanya tidak boleh berhenti hanya pada
dirinya saja tetapi akan disebarluaskan secara konstruktif melalui program dan
kegiatan yang dapat mensejahterakan individu dan masyarakak Kabupaten Kupang.
Singkatnya agar mudah diukur dan tampak secara kasat mata, pemerintahannya
harus dapat menjadikan kabupaten ini menjadi ‘kabupaten yang berlimpah susu dan
madu.
Tak
ada yang tak mungkin
Penulis ingin
membawa para pembaca sedikit terbang tinggi dan jauh. Di negara-negara maju,
sebut saja Swiss, Belgia, Australia, Canada, dan Salendia Baru, adalah
negara-negara yang berlimpah susu dan madu. Di negara-negara dimaksudsusu segar
ada di mana-mana, setiap warganya dapat meminum susu segar kapan saja dan di
mana saja. Demikian pula halnya dengan madu, madu ada di
mana-mana dengan kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau. Dari
perspektif asupan gizi, kedua jenis makanan mengandung berbagai nilai gizi yang
sangat dibutuhkan tubuh manusia, lebih khusus bagi tumbuhkembang anak (balita) yang
optimal. Sebaliknya, jika balita kekurangan asupan gizi seperti kalsium, dan
protein, yang terdapat pada susu maka dapat menyebabkan stunting(kerdil) dan
perkembangan sel-sel otak yang tidak maksimal. Akibatnya generasi kita akan
kalah bersaing dengan generasi lainnya yang memperoleh asupan gizi yang
memadai. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ketika suatu negara atau daerah
telah menjadi ‘negeri yang berlimpah susu dan madu’ maka warganya telah
memiliki potensi untuk menjadi sehat, cerdas, dan kuat untuk tidak saja
menjalani hidup dengan baik tetapi juga untuk berkompetisi secara sehat dengan
sesamanya dari ‘negeri’ lain.
Setelah kita
terbang tinggi marilah kita landing dan melihat apa
sesungguhnyatelah dan sedang terjadi pada individu dan masyarakat di Kabupaten
Kupang, terkait dengan konsep ‘negeri yang berlimpah susu dan madu’. Kabupaten
ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi kabupaten yang berlimpah susu dan
madu. Karena sejatinya, di Kabupaten Kupang pada era 1980an ke bawah khusus
pada wilayahnya di Pulau Timor dan Pulau Semau, sapi dan lebah hutan berkembang
dengan mengesankan. Saat itu, susu sapi segar dan madu boleh dikatakan relatif ada
di mana-mana. Para ibu di desa dan di kota biasanya memasak susu pada periuk
aluminium untuk diberikan pada anak-anak tidak saja sebagai minuman tetapi juga
sebagai kuah yang dicampur dengan bubur atau nasi dan atau menyediakan madu
untuk disantap dengan ibu/pisang rebuspada waktu sarapan.Di kala itu, juga
mentradisi apabila ada keluarga dari kampung/desa mengunjungi keluarga di
Kupang, oleh-olehnya adalah susu goreng, madu, dan daging se,i. Oleh-oleh
dimaksud hampir tidak ditemukan lagi saat ini. Oleh karenanya tidaklah
mengherankan bahwa generasi orang Timor era 1980an ke bawah memiliki postur
tubuh dan lingkar kepala yang lebih besar ketimbang generasi sesudahnya ketika produksi
dan konsumsi susu segar dan madu hutan mulai menurun drastis. Hal ini terjadi
sebagai konsekwensi dari semakin kecilnya lokasi penggembalaan sapi dan
ditebangnya vegitasi tempat produksi madu hutan.
Merosotnya
produksi daging, susu, dan madu hutan di atas sangat disayangkan. Harusnya
tidak boleh terjadi, karena kapasitas pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah Kabupaten Kupang sesungguhnya semakin kuat. Contohnya, jumlah anggaran
dan pendapatan belanja daerah (APBD) meningkat dari tahun ke tahun. Bersamaan
dengan itu, jumlah sarjana peternakan juga meningkat secara signifikan.
Artinya, kemampuan yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Kupang baik dari
aspek finansial dan sumber daya manusia adalah memadai untuk dapat tidak saja dalam
mendiaknosa dan menginterpretasi berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada,
tetapi juga pemerintah daerah ini mesti
memiliki kemampuan untuk mengintervensi kelemahan dan keterbatasan yang ada dengan
program dan kegiatan yang tepat. Dengan
demikian maka menurunnya areal penggembalaan harusnya dapat diintervensi dengan
program dan kegiatan peternakan sapi intensif yang tidak membutuhkan lahan
penggembalaan yang luas. Program dan kegiatan peternakan dimaksud tentunya
membutuhkan keahlian khusus dan sentuhan teknologi yang tepat. Jika intervensi
program dan kegiatan peternakan sapi secara intensif dikembangkan dengan baik
dan berkelanjutan maka tidak mustahil kabupaten Kupang akan menjadi kabupaten
yang berlimpah susu dan madu.
Beberapa
Indikasi Positif
Hemat penulis
ada beberapa indikasi positif yang menunjukkan kabupaten Kupang dapat menjadi
suatu kabupaten yang berlimpah susu dan madu. Pertama, Ayub Titu Eki adalah
figur yang sederhana, berintegritas, dan mempunyai pendirian yang jelas.
Keputusannya untuk maju secara independen tanpa bergantung pada PDIP yang
mengusungnya waktu lalu menunjukkan betapa ia memiliki integritas, rasa percaya
diri, keinginan untuk berubah dan kemandirian. Hal-hal dimaksud adalah beberapa
sifat mulia yang dimiliki oleh seorang pemimpin perubahan. Kedua, dilakukannya
lelang jabatan dalam pengembangan karir aparaturnya. Dengan demikian,
penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat dan waktu yang tepat dapat
terwujud. Artinya bahwa kabupaten ini, akan memiliki para pejabat yang mempunyai
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan berdedikasi tinggi dalam bidang tugas
masing-masing. Ketiga karena ia dan wakilnya ada di hati rakyat maka
implementasi program dan kegiatannya akan berjalan dengan baik karena
masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya akan berpartisipasi aktif
sehingga pencapaian indikator kinerja program dan kegiatan dapat terjadi. Oleh
karena itu, penulis meyakini bahwa 5 tahun kedepan adalah momen krusial dalam
mewujudkan kabupaten Kupang yang berlimpah susu dan madu. Hemat penulis, YURI
memiliki kompetensi untuk mewujudkannya, dan mereka berkeinginan untuk dikenang
oleh generasi-generasi berikutnya karena prestasi dan nama baik. Profisiat untuk
YURI, Tuhan memberkati anda dan seluruh warga kabupaten Kupang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar